Instrumentation Control Tehnician
  • Home
  • Sitemap/Daftar isi
  • Control Engineering
Home → Semua Post Berkategori More Sensor
Tampilkan postingan dengan label More Sensor. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label More Sensor. Tampilkan semua postingan
temperatur

temperatur

Unknown
03.52

TEMPERATUR


Temperatur adalah sebagai derajat panas atau dingin
--> suatu benda, berdasarkan skala yang diturunkan dari gejala fisika yang dapat diamati. Untuk keperluan engineering, temperatur adalah ukuran termopotensial dibandingkan dengan head tekanan atau tegangan listrik.

Dalam pengukuran temperatur diperlukan acuan sebagai harga dasar, titik acuan ini diperlukan secara umum untuk mendeteksi temperatur dipergunakan sifat termal lain dari suatu benda, misal sifat ekspansi termis. Karena harga koefisien ekspansi suatu bahan tidak selalu konstan untuk seluruh daerah temperatur, maka sensitifitas alat perlu untuk dikalibrasi untuk seluruh range pengukuran.
Acuan
Temperatur (0)
Titik didih Hidrogen (H)
Titik didih Netrogen (N)
Titik didih beku Raksa (Hg)
Titik beku Air (H2O)
Titik didih Air (H2O)
Titik didih Sulfur (S)
Titik Cair perak (Ag)
Titik Cair Emas (Au)
-252.78
-195,81
-          38,87
0
100
444,60
960,50
1063.00
Skala temperatur yang  sering dipergunakan adalah  deg Celsius (0C) dan deg  Fahrenheid (0 F). Skala temperatur Celsius menggunakan acuan, titik beku dan titik uap air harga 00 dan 100 0C, secara berurutan, sedang skala Fahrenheid menggunakan acuan yang sama untuk harga 320 dan 2120F. Karena menggunakan acuan yang sama, maka darajat Celcius dan derajat Fahrenheig dapat saling dikonversikan:

0F = (9/5) X (0C+ 320)  atau  C = (5/9) X (0F-32).
Pada pengembangan akhirnya diketahui bahwa getaran molekul semua akan berhenti pada harga tertentu. Dalam hal ini teramati pada harga –273 0C merupakan temperatur terendah dicapai dari praktek. Temperatur –273 0C ini dipergunakan sebagai acuan oleh kalvin, disebut dengan –273 0K (Kalvin). Temperatur Kalvin disebut dengan temperatur mutlak, dan 0K sering disebut temperatur absolut nol. Konversi antara temperatur kalvin dengan Celcius adalah 0K = 0C + 273,150
Nol Absolut
Titik Beku Air (H2O)
Titik didih Air (H2O)
KETERANGAN
0
-273,160
-218,550
-459,690
00
273,160
00
00
320
491,690
373,150
1000
800
2120
6730
Kalvin  (0K)
Celcius  (0C)
Reaumur (0R)
Fahrenhet ( 0F )
Rankine ( 0R )
Lima scala untuk pengukuran temperatur

Sedangkan temperatur mutlak yang berdasarkan skala Fahrenhet adalah Rankine
0R = 0F + 459,690

Prinsip alat ukur Temperatur
Besaran temperatur tidak diukur secara langsung, Pengukuran temperatur selalu berdasarkan perobahan sifat fisis benda tertentu akibat pengaruh perobahan temperatur. Berbagai perobahan benda yang dipergunakan sebagai prinsip dasar suatu thermometer, Pada umumnya terdapat dua metode untuk pengukuran temperatur yaitu secara mekanik dan secara elektronik. 

Metode secara mekanik menggunakan sensor yang merespon terhadap perubahan temperatur dengan perubahan sifat-sifat mekanis misalnya deformasi dari bellow, diafragma atau elemen bourdon.
Metode secara elektronik menggunakan sensor yang merespon terhadap perubahan temperatur dengan menghasilkan perubahan tahanan atau tegangan listrik.

Alat ukur Temperatur
Besaran temperatur tidak diukur secara langsung, ukuran temperatur selalu berdasarkan perubahan sifat fisis benda tertentu akibat perobahan temperatur, sebagai perubahan benda yang digunakan sebagai prinsip dasar suatu thermometer, antara lain :

Perubahan dimensi benda, misalnaya :
Thermometer cairan dalam buld (thermometer air raksa), dimana pengukuran berdasarkan prinsip volume dalam buld (memuai dan menyusut volume air raksa dalam buld) jika dihubungkan dengan medium tertentu yang ingin diketahui. 

Thermometer bimetal, berdasarkan perbedaan koefisien ekspansi dua buah plat logam yang berbeda .
1. Perubahan tegangan listrik, berdasarkan perbedaan sifat thermoelekrik dua jenis bahan  ( thermocouple).
2. Perubahan tahanan listrik dari suatu benda, thermo resistance ( PT-100).
3. Perubahan tekanan  cairan dalam buld (pressure thermometer).
4. Perubahan frequensi resonasi pada kristal.

Thermometer fuida dalam bulb.
Thermometer fuida dalam buld bekerja berdasarkan :
1. Perubahan volume yang diakibatkan oleh perubahan tempertur, Cairan yang ada dalam buld ini dipergunakan untuk mengukur temperatur. Dimana pada umunya perubahan volume yang terjadi adalah cukup kecil, maka digunakan sistem reservoir pada pipa kapiler 
2. Perubahan tekanan fluida, dimana tekanan fluida yang dideteksi oleh alat ukur tekanan, misalnya bellow dan tabung bordon.
    a. Buld yang berisi cairan
    b. Filled System Thermometers

Batas range pengukuran yang dipergunakan adalah, titik penguapan, titik didih, dan titik beku fluida. Tetapi koefisien ekspansi suatu fluida tidak selalu konstan di antara titik acuan tersebut, maka range pengukuran temperatur terbatas pada sifat ekspansi konstan. 

Pengukuran temperatur sangat dipengaruhi oleh “Rise time” dan “settle time”.  Rise time dan settling time adalah waktu yang diperlukan sehingga pengukuran sesuai dengan temperatur yang sebenarnya. Salah satu contoh, termometer air raksa membutuhkan waktu (settling time) 3 menit agar pengukuran sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.  Hal ini disebabkan oleh kontak yang koefisien pemindahan kolor antara kaca  buld dangan media yang diukur. Agar hasil pengukuran dapat diamati dengan cepat maka sensor temperatur diperlukan dimensi yang kecil.

BUY NOW :


Pengukuran Tinggi Permukaan atau level

Pengukuran Tinggi Permukaan atau level

Unknown
12.00

Pengukuran Tinggi Permukaan (Level)


Sistem pengukuran level ada dua macam, yaitu
-->
1. Pengukuran secara langsung, yang antara lain menggunakan prinsip bola pelampung dan konduktivitas.
2. Pengukuran secara tidak langsung, yang antara lain menggunakan prinsip penggukuran tahanan absolute, diaphragma, sistem gelembung udara, tekanan differential, manometer air raksa dan lain sebagainya.

Kedua jenis pengukuran tersebut pada dasarnya menggunakan prinsip sebagai berikut :
1. Hidrostatic head
2. Gerakan pelampung
3. Perpindahan bola apung
4. Kondukltivitas listrik

Pengukuran level dengan sistem hidrostatic head
Prinsip pengukurannya adalah bahwa tekanan pada suatu titik di dalam fluida yang diketahui massa jenisnya adalah sebanding dengan tinggi kolom fluida.
Untuk memudahkan pengukuran tekanan hidrostatic, digunakan manometer tabung U atau pressure gauge.
Rumus yang digunakan :
P = ρ x h
Dimana :
P : Tekanan hidrostatic
ρ : Massa jenis benda cair
h : Tinggi permukaan cairan

Jenis gerakan pelampung
Prinsip ini sangat sederhana, yaitu jika pelampung diapungkan pada permukaan fluida maka pelampung akan naik dan turun mengikuti gerakan permukaan fluida. Selanjutnya dengan suatu mekanisme, pergerakan pelampung tersebut dapat di translasikan pada macam alat ukur atau mekanisme control level lain. 

Jenis perpindahan benda apung
Pengukuran ini menggunakan prinsip dasar hukum Archimedes, yang menyatakan bahwa total tekanan fluida terhadap benda yang tercelup kedalamnya adalah sama dengan berat fluida yang dipindahkan dan arah tekanan tersebut ke atas (vertikal). Gaya ke atas tersebut sering dikenal dengan gaya apung. Sebagai transmitter, sistem perpindahan benda apung adalah kombinasi dari perpindahan benda apung dengan sistem pneumatik, sehingga sinyal informasi level yang dikirimkan adalah bentuk tekanan udara.

Konduktivitas Listrik
Prinsip ini berdasarkan kenyataan bahwa beberapa jenis fluida merupakan konduktor listrik, sedangkan beberapa jenis yang lain termasuk udara, realtif tidak menghantarkan arus listrik. Hal ini digunalan untuk mengetahui ada atau tidaknya permukaan fluida melampaui garis level tertentu.

Pengendalian  Splite Range
Jika di pengendalian selektif (selective control)
ada dua proses variabel yang dikendalikan oleh satu control valve, di pengendalian split range ada dua control valve untuk mengendalikan sebauah process variabel. Dengan pengendalian split range, control valve mampu mengendalikan flow yang kecil sampai flow yang besar. Jadi, ada dua control valve di dalam sebuah loop, untuk low-flow dan high-flow. Namun, pada diagram kotak tetap hanya ada satu final control element, karena kerja control valve bergantian (sequencing). Control valve untuk low-flow bekerja pada sinyal 3 – 9 psi (0 - 50 %) dan control valve untuk high-flow bekerja pada sinyal 9 – 15 psi (50 – 100%).

BUY NOW :
Jenis Sensor

Jenis Sensor

Unknown
11.16

Jenis Sensor

Perkembangan sensor dan transduser sangat cepat sesuai kemajuan teknologi otomasi, semakin komplek suatu sistem otomasi dibangun maka semakin banyak jenis sensor yang digunakan. 

Robotik adalah sebagai contoh penerapan sistem otomasi yang kompleks, disini  sensor yang digunakan dapat dikatagorikan menjadi dua jenis sensor yaitu : 
a. Internal sensor, 
yaitu sensor yang dipasang di dalam bodi robot.
Sensor internal diperlukan untuk mengamati posisi, kecepatan, dan akselerasi  berbagai sambungan mekanik pada robot, dan merupakan bagian dari 

b. External sensor, 
yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot.
Sensor eksternal diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
1) Untuk keamanan dan
2) Untuk penuntun.
Yang dimaksud untuk keamanan adalah termasuk keamanan robot, yaitu perlindungan terhadap robot dari kerusakan yang ditimbulkannya sendiri, serta keamanan untuk peralatan, komponen, dan orang-orang dilingkungan dimana robot tersebut digunakan. Berikut ini adalah dua contoh sederhana untuk mengilustrasikan kasus diatas.

Contoh pertama: andaikan sebuah robot bergerak keposisinya yang baru dan ia menemui suatu halangan, yang dapat berupa mesin lain misalnya. Apabila robot tidak memiliki sensor yang mampu mendeteksi halangan tersebut, baik sebelum atau setelah terjadi kontak, maka akibatnya akan terjadi kerusakan.

Contoh kedua: sensor untuk keamanan diilustrasikan dengan problem robot dalam mengambil sebuah telur. Apabila pada robot dipasang pencengkram mekanik (gripper), maka sensor harus dapat mengukur seberapa besar tenaga yang tepat untuk mengambil telor tersebut. Tenaga yang terlalu besar akan menyebabkan pecahnya telur, sedangkan apabila terlalu kecil telur akan jatuh terlepas.

Kini bagaimana dengan sensor untuk penuntun atau pemandu?. Katogori ini sangatlah luas, tetapi contoh berikut akan memberikan pertimbangan.

Contoh pertama: komponen yang terletak diatas ban berjalan tiba di depan robot yang diprogram untuk menyemprotnya. Apa yang akan terjadi bila sebuah komponen hilang atau dalam posisi yang salah?. Robot tentunya harus memiliki sensor yang dapat mendeteksi ada tidaknya komponen, karena bila tidak ia akan menyemprot tempat yang kosong. Meskipun tidak terjadi kerusakan, tetapi hal ini bukanlah sesuatu yang diharapkan terjadi pada suatu pabrik.

Contoh kedua: sensor untuk penuntun diharapkan cukup canggih dalam pengelasan. Untuk melakukan operasi dengan baik, robot haruslah menggerakkan tangkai las sepanjang garis las yang telah ditentukan, dan juga bergerak dengan kecepatan yang tetap serta mempertahankan suatu jarak tertentu dengan permukaannya.

Sesuai dengan fungsi sensor sebagai pendeteksi sinyal dan meng-informasikan sinyal tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan dan fungsi sensor akan dilanjutkan oleh transduser. Karena keterkaitan antara sensor dan transduser begitu erat maka pemilihan transduser yang tepat dan sesuai juga perlu diperhatikan

Model apapun yang digunakan dalam sistem otomasi sangat tergantung kepada keandalan
sistem kendali yang dipakai. Hasil penelitian menunjukan secanggih apapun sistem kendali yang dipakai akan sangat tergantung kepada sensor maupun transduser yang digunakan.

Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali adalah bukan besaran listrik, seperti besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan besaran  listrik pada sistem pengukuran, atau sistem manipulasi atau sistem pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transducer  
fungsi dan penggunaan sensor

fungsi dan penggunaan sensor

Unknown
11.00

fungsi dan penggunaan sensor


Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3 bagian yaitu:
 a. sensor thermal (panas) 
 b. sensor mekanis
 c. sensor optik (cahaya)

Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan panas / temperature / suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, photo transistor, photo dioda, photo multiplier, photovoltaik, infrared pyrometer, hygrometer.

Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis, seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan, aliran, level dsb.
Contoh;  strain gage, linear variable deferential transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube.

Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan.
Contoh;  photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic.

Klasifikasi Transduser
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri) 
Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu sumber energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor.
Ciri transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.

b. External power transduser (transduser daya dari luar)
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah  energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran.
Contoh: RTD (resistance thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC, dsb.
Parameter listrik dan kelas transduser
Prinsip kerja dan sifat alat
Pemakaian alat
Transduser Pasif
Potensiometer
Perubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser
Tekanan, pergeseran/posisi
Strain gage
Perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
Gaya, torsi, posisi
Transformator selisih (LVDT)
Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
Tekanan, gaya, pergeseran
Gage arus pusar
Perubahan induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat
Pergeseran, ketebalan
Transduser Aktif
Sel fotoemisif
Emisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
Cahaya dan radiasi
Photomultiplier
Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katoda sensitif cahaya
Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya
Termokopel
Pembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
Temperatur, aliran panas, radiasi
Generator kumparan putar (tachogenerator)
Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnit yang membangkitkan tegangan
Kecepatan, getaran
Piezoelektrik
Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
Suara, getaran, percepatan, tekanan
Sel foto tegangan
Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
Cahaya matahari
Termometer tahanan (RTD)
Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur
Temperatur, panas
Hygrometer tahanan
Tahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
Kelembaban relatif
Termistor (NTC)
Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur
Temperatur
Mikropon kapasitor
Tekanan suara mengubah nilai kapasitansi dua buah plat
Suara, musik,derau
Pengukuran reluktansi
Reluktansi rangkaian magnetik diubah dengan mengubah posisi inti besi sebuah kumparan
Tekanan, pergeseran, getaran, posisi

sensor dan tranduser adalah

Unknown
10.44

<>sensor dan tranduser

<>


Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.. 
Contoh; Camera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya.

Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). 
Contoh ; generator adalah transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.

Alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi. 
Contoh: voltmeter, ampermeter untuk sinyal listrik; tachometer, speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk intensitas cahaya, dan sebagainya.

Sebelum lebih jauh kita mempelajari sensor dan transduser ada sebuah alat lagi yang selalu melengkapi dan mengiringi keberadaan sensor dan transduser dalam sebuah sistem pengukuran, atau sistem manipulasi, maupun sistem pengontrolan yaitu yang disebut alat ukur. 

Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini : 
a. Linearitas
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya. Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik. Gambar memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda. Garis lurus pada gambar (a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada gambar (b). adalah tanggapan non-linier.
b. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan. Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan satu volt per derajat, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor panas
lainnya dapat saja memiliki kepekaan dua volt per derajat, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan paga gambar (b) akan lebih peka pada temperatur yang tinggi dari pada temperatur yang rendah.
c. Tanggapan Waktu
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan. 

photocell or ldr sensor

Unknown
14.05

photocell ldr sensor

CDS (Cadmium Sulfide photocell)

This type of resistor value changes depending on the amount of light about him. Usually the resistor is also called LDR (Light Depend Resistor). There are so many types of these components depends on the light sensitivity, size, resistance value, etc.. In figure 6 are examples of one form of CDS photocell.
  
LDR (Light Dependent Resistor) 
Is a type of resistor that changes its resistance due to the influence of light. When the dark light the greater the value detainees, while the brighter the light becomes smaller in value.  

LDR (Light Dependent Resistor) 
LDR stands for Light Dependent Resistor is a resistor that changes its resistance due to the intensity of light absorbed. LDR is also a resistor having a negative temperature coefficient, wherein the resistance is affected by light intrensitas. LDR formed from cadium Sulfied (CDS) which is generated from ceramic powders CDS.

In general, CDS also called conductive photo equipment, as long as the conductivity or resistance of CDS varies with the intensity of light.
If the received light intensity is high then the high barriers would also result in an out tengangan will also be high and vice versa is where the mechanism of the process of changing light into electricity occurs.

CDS does not have the same sensitivity at each wavelength from ultraviolet to infrared. This is called the characteristic spectrum and the response given by the manufacturer. CDS are widely used in planning a series of alternating (AC) compared denagn photo transistor and photo diode.  
Sensor and Actuator

Sensor and Actuator

Unknown
06.17


Sensor and Actuator

Controller or automation system will not escape the so-called 'censorship'. Because a control system in general has a procedure and a series of interrelated processes. Starting the change process that is captured and processed by the signal processing / data which is then passed on as though the output of the data in the form of control conditions. All of these processes will also be on the adoption of robotics in the world and even the series is exactly what the process becomes a routine process / core parts of the robot in which blood flow can be described as a robot.

What is a transducer?
The transducer is a device that converts energy from one form to another, which is an important element in the system controller. In general, the transducer divided into two working principles: firstly, the input transducer can be said that this transducer will convert non-electrical energy into electrical energy. Second, the transducer output is the opposite, converting electrical energy to a form of non-electric energy.

What about the sensor?
The sensor is a device for detecting / measuring something that is used to change a variety of mechanical, magnetic, thermal, and chemical rays into electrical voltages and currents. The sensor itself consists of a transducer with or without the amplifier / signal processor which is formed in a single sensing system. In environmental control systems and robotics, sensors provide commonality that resemble eyes, ears, nose, tongue, which will then be processed by the controller as the brain.

Various kinds of sensor?
Proximity Sensors (Proximity), the sensor or switch that can detect the target (metal type), with no physical contact. Sensors of this type usually consist of solid-state electronic devices are sealed to protect from the effects of vibration, fluid, chemical, and corrosive excessive. This sensor can be applied to sensing the condition of the objects that are considered too small / soft to drive a mechanical switch. Working principle is to consider changes in the amplitude of an environment of high frequency fields.

Sensor Magnet
also called reed relays, is a tool that will be affected the magnetic field and will give change in condition at the output. Like a two-state switch (on / off) which is driven by the presence of a magnetic field around it. This sensor is usually packed in vacuum packs and free from dust, moisture, fumes or vapors.

Sensor Light
consists of three categories. Fotovoltaic or solar cell is a light sensor that converts light energy directly into electrical energy, with the irradiation of light will cause the movement of electrons and generate a voltage. Similarly, the photoconductive (fotoresistif) which will give the change in resistance (resistance) in the cells, the intensity of light received tinggin, the smaller the value detainees. While the Photoelectric sensor which is the working principle is based on the reflection due to a change in position / distance of a light source (infrared or laser) or a target pemantulnya, which consists of a light source and receiver pair.

Hall-effect sensors
designed to sense the presence of a magnetic object to change its position. Changes in the magnetic field causing constant pulse frequency that can then be determined, this type of sensor is used as a measure of speed.

Ultrasonic Sensor
works on the principle of reflection of sound waves, wherein the sensor generates sound waves which are then caught again by the time difference as the basis will sensor. The time difference between the sound waves emitted by the re-arrest of the sound wave is directly proportional to the distance or height of reflecting objects. Type of object that can be sensed such as: object solid, liquid, granular or textiles.

Pressure Sensor
This sensor has a wire strain gauge transducers, which convert mechanical stress into electrical signals. will sensor basic introduction to the change in resistance (transducer) that changes due to changes in the length and broad cross-section.

Temperature sensors
there are four major types of commonly used temperature sensors: thermocouple (T / C), resistance temperature detector (RTD), thermistor and IC sensor. Thermocouple consists essentially of a pair of hot and cold transducer connected / fused together, the differences arising between the connection with the reference junction that serves as a comparison.

Resistance Temperature Detector (RTD)
Based on the electrical resistance of metals varies proportional to temperature. Proportionality of this variation is consistent with the level of precision / high stability in the detection of resistance. Platinum is the material that is often used because it has a temperature resistance, kelinearan, stability and reproducibility. Thermistor is a resistor that is sensitive to heat that usually has a negative temperature coefficient, because when the temperature increases, resistance decreases and vice versa. This species is very sensitive to changes in resistance o 5% per C so it can detect small changes in temperature. The sensor is a temperature sensor IC with an integrated circuit that uses sensory chip silicon for weakness. Configuration have output voltages and currents are very linear.

Speed ​​sensor / RPM
sensing process is the reverse process of a motor, wherein a shaft / object rotating at  generator will produce a voltage proportional to the speed of rotation object. Rotary speeds are often measured using a sensor sensing the magnetic pulse (induction) that arise when the magnetic field occurs.

Sensor encoder (Encoder)
Is used to convert rotation into linear motion or digital signal, wherein the sensor monitors the rotation of the rotary motion of a tool. These sensors typically consist of two layers of encoding types, namely: First, additional rotary encoder (which transmits a certain number of pulses for each round) that will generate a square wave on rotated objects. Second, the absolute encoder (the equipping of certain binary code for each angular position) have the same way with the exception of work, more meetings or more square wave pulse which is generated so as to form a coding in a particular order.

vibration

Unknown
00.56

V I B R A T I O N 

Getaran atau biasa disebut Vibrasi 
biasanya akan terjadi pada suatu sistim yang menerima gaya eksitasi, sebagai gambaran apabila pada system gambar 12.1A dan 12.1B diberi gaya penekan keatas sehingga terjadi perpindahan posisi masa pemberat M dari titik 1 ke titik 2, dan gaya tersebut kemudian dihilangkan dengan tiba-tiba maka massa pembarat akan bergerak. Gerakan massa menuju ke titik 2-3-4-1-0 dan seterusnya . Titik 0-2-4 dan seterusnya adalah titik keseimbangan yang ingin dicapai oleh massa M. 

Gambar 12.1 Gerak getaran. 

Kondisi gerak bolak balik yang periodik ini dapat terjadi karena adanya pegas pada system tersebut, dan gaya yang diberikan oleh pegas pada masa M akan selalu menuju ke titik keseimbangan. Bila terdiri dari pegas dan massa M, tampa mempunyai peredam, maka gerakan bolak balik yang periodik ini menyeb masa M akan berisolasi atau sering disebut masa bergetar. Bila dilihat dari gambar 12.1 gerak massa M (pemberat) tidak saja bergerak keatas dan kebawah , tetapi juga dinyatakan sebagai gerak berputar seperti gambar 12.1C dengan pecepatan putaran konstan.

Secara umum getaran pada mesin biasanya tidak bisa dicegah atau dihindari, tapi minimal dapat dikurangi sampai tertinggal sekecil mungkin. Dengan adanya getaran secara tehnis usia dari element mesin seperti Bantalan, Poros, Sistem transmisi dan sebagainya akan berkurang, bahkan bilamana getaran semakin besar kemungkinan akan mengalami kerusakan fatal yang akan terjadi.

Kecepatan getaran merupakan jarak perpindahan per unit waktu dirumuskan ;

Sebagai parameter Getaran dapat dilihat
gambar 12.1 C dan D apabila siklus 0 sampai 4 berlansung satu detik berarti 1 siklus per detik (1 periode per detik) , atau 1 cps atau 1 Hz. Gerak 0 sampai 1 disebut Amplitudo dari getaran, gerak dari puncak ke puncak ( 1 sampai 3) disebut 2 x amplitudo (peak to peak displacement). Misalnya : poros beputar 60 putaran per detik artinya untuk mencapai 60 putaran diperlukan waktu 1 detik., biasa disebut frequensinya adalah 60 putaran per detik, atau 3600 putaran per menit (RPM), waktu yang diperlukan per putaran atau per rovolusi menjadi atau 0.0167 detik per putaran.
Postingan Lama
Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Translate

Temperature Gasket Material

Temperature Gasket Material

thermocoupel cable colour codes

thermocoupel cable colour codes

Entri Populer

  • axial vibration
  • way of twisting and dismantle electric motors
  • how to calibrate weights
  • Process Control Terminology
  • Temperature measurement
  • flow
  • Infrared
  • instrumentation amplifier
  • Pressure
  • Componen Control

Label

  • Actuator (2)
  • Basic Instrument (3)
  • Calibrate (1)
  • Componen Control (4)
  • Electric (1)
  • Interlock System (2)
  • More Sensor (17)
  • Process Control (3)
  • Sensor Condactivity (1)
  • Sensor Flow (1)
  • Sensor Infrared (1)
  • Sensor Level (3)
  • Sensor Oxygen (1)
  • Sensor pH (1)
  • Sensor Photo Cell (1)
  • Sensor Pressure (1)
  • Sensor Temperatur (2)
  • Sensor Vibration (1)

Arsip Blog

Tags

Certified Control Tool Weight Meteorological True Controlling Equipment Work Instrument Instrumentation Actuator Introduction Properly Essential Interlock Agency Necessary Design Id Require Supplement Calibrate Adjusts Process System Instrumentcontrolling.Blogspot.Com Measuring Accurate Amplifier Differential-input Accessory Good Installs Calibrates Weights Function Tehnician Sensor Repair
Copyright 2014 Instrumentation Control Tehnician
Template By Ridwan Hex And Game Gratis