Sabtu, 09 Juni 2012

Pengertian Sistem Kontrol


Pengertian Sistem Kontrol

Pengontrolan ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur besarnya harga suatu besaran kemudian mengadakan kegiatan untuk membatasi penyimpangan terhadap suatu harga yang diinginkan. Dalam pengontrolan terdapat empat langkah yang terjadi, yaitu :
1. Pengukuran (measurement)
2. Perbandingan (comparation)
3. Menghitung (judgement)
4. Mengoreksi (correction)

Pengontrolan Manual
Pengontrolan secara manual ialah pengontrolan yang dilakukan secara langsung oleh manusia. Di dalam pengontrolan ini, peranan manusia sangat dominan karena manusia sebagai pengontrol untuk pembanding, penghitung dan pengoreksi yang menentukan kualitas dan kuantitas hasil yang diinginkan.
Sistem pengontrolan manual masih tetap digunakan pada beberapa aplikasi (pemakaian) tertentu. Biasanya sistem ini dipakai pada proses-proses yang tidak banyak mengalami perubahan beban (load) atau pada proses yang tidak kritis.

Pengontrolan Otomatis
Prngontrolan otomatis adalah pengontrolan suatu besaran proses apabila terjadi penyimpangan atau deviasi maka akan terjadi suatu usaha perbaikan secara otomatis sehingga dapat membatasi penyimpangan atau deviasi tersebut dari nilai yang dikehendaki.
Di dalam pengontrolan otomatis peran operator di dalam pengontrolan manual digantikan oleh suatu alat yang disebut controller. Tugas membuka atau menutup valve tidak lagi dikerjakan oleh operator tetapi atas perintah dari controller. Operator hanya perlu menentukan besarnya set point dari controller dan pada akhirnya semua bekerja secara otomatis. Untuk keperluan pengontrolan otomatis, valve harus dilengkapi dengan alat yang disebut dengan actuator,  sehingga unit valve sekarang menjadi unit yang disebut control valve. Semua peralatan pengendalian ini disebut sebagai instrumentasi pengendalian proses.

Penggolongan Sistem Pengontrolan
Suatu sistem pengaturan dapat berupa suatu sistem yang sederhana dimana terdiri dari satu proses dan satu komponen pengatur yang sering dinamai suatu loop pengaturan proses, dan dapat pula berupa suatu sistem yang rumit dimana proses itu terdiri dari beberapa loop pengaturan.
Pada dasarnya terdapat tiga sistem loop pengontrolan, yaitu :
1. Pengontrolan loop terbuka
2. Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward
3. Pengontrolan loop tertutup dengan feed back

1. Pengontrolan Loop Terbuka
Pengontrolan loop terbuka adalah sistem kontrol yang keluarannya tidak mempengaruhi proses pengontrolan. Jadi pada sistem kontrol loop terbuka, sinyal keluaran (output) tidak diumpan balikan untuk dibandingkan ke sinyal masukan (input).
Pengaturan loop tebruka didasarkan atas suatu perkiaraam dan usaha yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pada dasarnya pengaturan ini berdasarkan hasil dari suatu identifikasi terhadap sebuah sistem. Dari hasil parameter-parameter yang didapatkan, maka dibuatlah suatu program yang dapat memberikan suatu keluaran yang diinginkan dengan masukan tertentu. Ketelitian sistem tergantung pada proses kalibrasi yang dilakukan pada sistem kontrol loop terbuka ini.

2. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed Forward
Pengontrolan loop tertutup dengan feed forward adalah sistem kontrol yang keluarannya tergantung masukan yang melalui sistem dan juga dipengaruhi oleh masukan secara langsung. Pengaturan ini dilakukan dengan mengukur input yang lainnya dan dibandingkan dengan harga yang diinginkan. Pengaturan feed forward biasanya mempunyai lebih dari satu masukan dengan keluaran hanya satu.

3. Pengontrolan Loop Tertutup dengan Feed Back
Pada pengontrolan loop tertutup dengan feedback, aksi pengontrolan ini keluaran sangat mempengaruhi proses pengontrolan sistem. Keluaran yang dihasilkan sangat tergantung pada keluaran pada aksi pengontrolan sebelumnya. Keluaran yang terjadi selalu diumpan balikkan sebagi pembanding untuk keluaran selanjutnya. Apabila terjadi penyimpangan, maka controller akan melakukan penyesuaian sendiri untuk meminimalisir penyimpangan tersebut.